ARSITEKTUR ROMAWI
>> Senin, 21 Desember 2009
ARSITEKTUR ROMAWI
(300 SM – 365 SM)
Arsitektur Romawi dimulai dari jaman Etruscan di italic sekitar tahun 700an SM.
Ciri-ciri:
- Sudah ada konstruksi pelengkung, sehingga tidak lagi memerlukan batu utuh besar untuk balok.
- Unsur-unsur Yunani masih ada tetapi telah dimodifikasi dan lebih banyak sebagai dekorasi.
- Denah sudah mulai bervariasi, segi empat, lingkaran, setengah lingkaran, dan kombinasi dari bentuk-bentuk tersebut.
- Kolom tidak lagi berfungsi sebagai bagian dari konstruksi, namun menyatu dengan dinding (pilaster), berfungsi seb
agai dekorasi.
- Mulai menggunakan konstruksi pelengkung untuk atap, kemudian berkembang menjadi kubah.
- Kepala kolom umumnya beraliran korintien atau bermotif floral yang lebih kompleks.
- Denah cenderung simetris
Dengan konstruksi pelengkung tidak lagi membutuhkan batu utuh besar untuk balok.
Unsur Yunani terlihat jelas pada kuil bangunan Romawi
Kuil Jupiter Capitolinus di Roma (509 SM).
Unsur Yunani yang dikombinasi dengan meingkar.
Kuil Juno Sospita, Linivium (265 SM.)
Kolom
Kolom dalam arsitektur Romawi yang tidak lagi berfungsi penuh sebagai bagian konstruksi, tetapi lebih bersifat dekoratif yang menempel pada dinding.
Kolom korintien (berpola floral) yang terlihat lebih rumit pada Arsitektur Romawi
Bentuk Kubah
Konstruksi pelengkung untuk atap yang sudah berkemba
ng menjadi kubah
Pantheon Roma
TEATER TERBUKA ROMAWI
Dengan adanya konstruks
i pelengkung, pembangunan teater terbuka(Amphy Theatre) tidak lagi membutuhkan kemiringan bukit sehingga teater terbuka bisa dibangun di
tengah-tengah
Teater Marcellus di Roma (23–13 SM)
Colosseum Roma (82 M)
0 komentar:
Posting Komentar